- Pengertian BBL
- Tujuan Perawatan
- Perubahan Fisiologis BBL
- Pengkajian segera BBL
- Asuhan segera BBL
- Asuhan BBL 1-24 jam pertama kelahiran
- Diagnosa Keperawatan
- Intervensi dan Implementasi
PENGERTIAN BBL
Bayi baru lahir yaitu bayi yang baru dilahirkan sampai berumur 0-24 hari, yang dilahirkan pada kehamilan cukup bulan antara 32-40 minggu dengan berat badan antara 2700-4000 gram
TUJUAN PERAWATAN BBL
Mencapai dan mempertahankan jalan nafas dan mendukung pernapasan
Mempertahankan suhu tubuh dan cegah hipotermi
Mencegah infeksi dan memastikan keamanan dari cidera
Mengidentifikasi masalah – masalah actual dan potensial yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
Perubahan Fisiologis BBL
1. Periode I reaktivitas
berakhir setelah 30 menit setelah lahir dengan karakteristik :
- Fluktuasi warna dari pink sampai sianosis
- Respirasi irreguler
- Tidak ada bising usus
- Sedikit mucus, menangis kuat, menghisap kuat
- Mata bayi terbuka lebih lama
- Waktu yang cocok untuk memfasilatasi bonding and attachment dan IMD
- Perubahan Fisiologis BBL
2. Periode tidur
dimulai setelah periode reaktivitas 1-4 jam, dengan karakteristik :
- TTV menurun (tenang)
- Warna kulit stabil
- Bising usus terdengar
3. Periode reaktivitas II
dimulai di waktu bayi bangun tidur, ditandai dengan respon berlebihan terhadap stimulus, denyut jantung cepat dan perubahan warna kulit pink sianosis, TTV normal, mulai BAK dan BAB, bayi aktif dan refleks isap kuat
Pengkajian BBL
Pengkajian pada bayi baru lahir dapat dilakukan segera setelah lahir yaitu untuk mengkaji penyesuaian bayi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap untuk mengetahui normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan
- Pengkajian segera BBL
Penilaian awal
Nilai kondisi bayi :
APAKAH BAYI MENANGIS KUAT/BERNAFAS TANPA KESULITAN ?
APAKAH BAYI BERGERAK DG AKTIF/LEMAS?
APAKAH WARNA KULIT BAYI MERAH MUDA, PUCAT/BIRU?
Pengkajian segera BBL
APGAR SCORE
Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot & iritabilitas reflek)
Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)
Dilakukan pada :
1 menit kelahiran
yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk memulai perubahan
Menit ke-5
Menit ke-10
penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah & perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dg kondisi neurologist
SKOR APGAR
Pengkajian segera BBL
Prosedur penilaian APGAR
Pastikan pencahayaan baik
Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dg cepat & simultan. Jumlahkan hasilnya
Lakukan tindakan dg cepat & tepat sesuai dg hasilnya
Ulangi pada menit kelima
Ulangi pada menit kesepuluh
Dokumentasikan hasil & lakukan tindakan yg sesuai
Penilaian
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2
Nilai tertinggi adalah 10
Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik
Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi
Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi
Asuhan segera BBL
Adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran.
Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dg sedikit bantuan/gangguan
Oleh karena itu PENTING diperhatikan dlm memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dg kulit ibu sesegera mungkin
Asuhan segera BBL
Membersihkan jalan nafas
Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dg handuk di atas perut ibu
Bersihkan darah/lendir dr wajah bayi dg kain bersih & kering/ kassa
Periksa ulang pernafasan
Bayi akan segera menagis dlm waktu 30 detik pertama setelah lahir
jika tdk dpt menangis spontan dilakukan :
letakkkan by pd posisi terlentang di t4 yg keras & hangat
gulung sepotong kain & letakkan di bwh bahu shg leher bayi ekstensi
bersihkan hidung, rongga mulut, & tenggorokan by dg jari tangan yg dibungkus kassa steril
tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x/ gosok kulit by dg kain kering & kasar
Asuhan segera BBL
Penghisapan lendir
Gunakan alat penghisap lendir mulut (De Lee)/ alat lain yg steril, sediakan juga tabung oksigen & selangnya
Segera lakukan usaha menghisap mulut & hidung
Memantau mencatat usaha nafas yg pertama
Warna kulit, adanya cairan / mekonium dlm hidung / mulut hrs diperhatikan
Asuhan segera BBL
Perawatan tali pusat
setelah plasenta lahir & kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat
Cara :
celupkan tangan yg masih mggnakan sarung tangan ke dlm klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya
bilas tangan dengan air matang /DTT
keringkan tangan (bersarung tangan)
letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat
ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dr pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan
Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dg simpul kunci dibagian TP pd sisi yg berlawanan
Lepaskan klem penjepit & letakkan di dlm larutan klorin 0,5%
Selimuti bayi dg kain bersih & kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup
Asuhan segera BBL
Mempertahankan suhu tubuh
Dengan cara :
Keringkan bayi secara seksama
Selimuti bayi dg selimut/kain bersih, kering & hangat
Tutup bagian kepala bayi
Anjurkan ibu untuk memeluk & menyusukan bayinya
Lakukan penimbangan stl bayi mengenakan pakaian
Tempatkan bayi di lingkungan yg hangat
Asuhan segera BBL
Pencegahan infeksi
Memberikan obat tetes mata/salep
diberikan 1 jam pertama by lahir yaitu ; eritromysin 0,5%/tetrasiklin 1%.
Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin & langsung diteteskan pd mata bayi segera stl bayi lahir
BBL sangat rentan terjadi infeksi, sehingga perlu diperhatikan hal-hal dalam perawatannya.
Cuci tangan sebelum & setelah kontak dg bayi
Pakai sarung tangan bersih pd saat menangani bayi yg blm dimandikan
Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastukan dlm keadaan bersih
Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yg digunakan untuk bayi dlm keadaan bersih
Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop & benda2 lainnya akan bersentuhan dg bayi dlm keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)
Asuhan BBL 1-24 jam pertama kelahiran
Tujuan :
Mengetahui aktivitas bayi normal/tdk & identifikasi masalah kesehatan BBL yg memerlukan perhatian keluarga & penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan
Asuhan BBL 1-24 jam pertama kelahiran
Pemantauan 2 jam pertama meliputi :
Kemampuan menghisap (kuat/lemah)
Bayi tampak aktif/lunglai
Bayi kemerahan /biru
Sebelum penolong meninggalkan ibu, harus melakukan pemeriksaan & penilaian ada tdknya masalah kesehatan terutama pada :
By kecil masa kehamilan/KB
Gangguan pernafasan
Hipotermia
Infeksi
Cacat bawaan/trauma lahir
Asuhan BBL 1-24 jam pertama kelahiran
Jika tidak ada masalah,
lanjutkan pengamatan pernafasan, warna & aktivitasnya
Pertahankan suhu tubuh bayi dg cara :
hindari memandikan min. 6 jam/min suhu 36,5 C
bungkus bayi dengan kain yg kering & hangat, kepala bayi harus tertutup
Lakukan pemeriksaan fisik
gunakan tempat yg hangat & bersih
cuci tangan sebelum & sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan & bertindak lembut
LIHAT, DENGAR, & RASAKAN
Rekam /catat hasil pengamatan
jika ditemukan faktor risiko/masalah segera Cari bantuan lebih lanjut
Asuhan BBL 1-24 jam pertama kelahiran
Pemberian vitamin K
untuk mencegah terjadinya perdarahan krn defisiensi vit. K
Bayi cukup bulan/normal 1 mg/hari peroral selama 3 hari
Bayi berisiko 0,5mg – 1mg perperenteral/ IM
Identifikasi BBL
Peralatan identifikasi BBL harus selalu tersedia
Alat yg digunakan; kebal air, tepi halus dan tidak melukai, tdk mudah sobek dan tdk mudah lepas
Harus tercantum ; nama bayi (Ny) tgl lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu
Di tiap tempat tidur harus diberi tanda dg mencantumkan nama, Tgl lahir, nomor identifikasi
Asuhan BBL 1-24 jam pertama kelahiran
Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi :
1) Pemberian nutrisi
Berikan asi seserig keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh)
Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam
Pastikan bayi mendapat cukup colostrum selama 24 jam. Colostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium.
Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan
2). Mempertahankan kehangatan tubuh bayi
Suhu ruangan setidaknya 18 - 21ÂșC
Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu
Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas)
Asuhan BBL 1-24 jam pertama kelahiran
3) Mencegah infeksi
Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB
Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.
Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari
Muka, pantat, dan tali pusat dibersihkan dengan air bersih , hangat, dan sabun setiap hari.
Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan terlebih dahulu
Asuhan BBL 1-24 jam pertama kelahiran
Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua
Pernafasan sulit/ > 60x/menit
Suhu > 38 °C atau <>
Warna kulit biru/pucat
Hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek, sering warna hijau tua, ada lendir darah
Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk
Tidak berkemih dalam 3 hari, 24 jam
Mengigil, tangis yg tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang
Berikan immunisasi BCG, Polio dan Hepatis B
Diagnosa Keperawatan
Periode Transisi
Bersihan jalan nafas inefektif
Termoregulasi inefektif
Resiko infeksi
Resiko cedera
Periode Lanjutan
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Resiko menyusui tidak efektif
Kurang volume cairan
Intervensi dan Implementasi
Periode Transisi
1. Mempertahankan terbukanya jalan nafas
Sediakan penghisap balon dari karet di tempat tidur bayi untuk menghisap lendir, formula dari ASI atau mulut dengan cepat dalam upaya mempertahankan jalan nafas yang bersih
2. Mempertahankan lingkungan termal netral
Letakkan bayi di bawah alat penghangat pancaran dengan sensor kulit untuk memantau suhu sesuai kebutuhan
Tunda memandikan bayi sampai suhu bayi stabil
Pasang tutup kepala rajutan untuk mencegah kehilangan panas dari kepala bayi
Intervensi dan Implementasi
3. Melindungi bayi dari infeksi
Cegah infeksi dengan teknik aseptic dan berikan antibiotic propilaksis optalmik sesuai dengan indikasi
Lindungi bayi dari infeksi nosokomial dengan mencuci tangan secara cermat
4. Mengidentifikasi masalah actual dan
potensial
Lindungi bayi dari infeksi nosokomial dengan mencuci tangan secara cermat
Intervensi dan Implementasi
Perawatan Lanjutan
Meningkatkan hidrasi dan nutrisi yang adekuat
Dukung penetapan pola pemberian makan
Beri makan bayi sesuai dengan protocol yang diberikan
Meningkatkan proses menyusui efektif
Bantu menyusui ASI atau menyusu botol sesuai kebutuhan
Sesuaikan jenis formula untuk mencegah masalah eliminasi fekal
Observasi ketenangan dan kenyamanan ibu dalam menyusui bayinya
Hitung jumlah waktu bayi disusui dari setiap payudara setiap kali menyusui
wahhhhhh..da pnya blog ni...smgat y..moga smgkin kreatif n inovatif tok dunia keperawatan ,,,,,,
BalasHapusmakcih blog ini bs membantu saya dalam memnyelesaikan tgs kampus
BalasHapus