Rabu, 25 Maret 2009

PROSEDUR DAN TEKNIK PENGHENTIAN PERDARAHAN LUKA DAN EVALUASI TINDAKAN

A. Pengertian

Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah. Jumlahnya dapat bermacam-macam, mulai dengan sedikit sampai yang dapat menyebabkan kematian. Hanya henti nafas (respiratory arrest) mempunyai prioritas penanggulangan lebih dulu dari pada perdarahan yang masif. Luka robekan pada pembuluh darah besar di leher, tangan dan paha dapat menyebabkan kematian dalam satu (1) sampai (3)tiga menit. Sedangkan perdarahan dari aorta atau vena cava dapat menyebabkan kematian dalam tiga puluh (30) detik.

Kehilangan darah bisa disebabkan perdarahan internal dan eksternal. Perdarahan internal lebih sulit diidentifikasi. Jika pembuluh darah terluka maka akan segera terjadi kontriksi dinding pembuluh darah sehingga hilangnya darah dapat berkurang. Platelet mulai menempel pada tepi yang kasar sampai terbentuk sumbatan. Bekuan mulai terbentuk dalam waktu 1-2 menit. Dalam waktu 3-6 menit, bekuan sudah mengisi pembuluh darah dan menghambat aliran darah.

B. Jenis Perdarahan

Berdasarkan sumber perdarahan dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Perdarahan nadi (perdarahan arteri)

Pada perdarahan arterial ini darah tampak keluar menyemprot / memancar, dan berwarna merah segar

b. Perdarahan pembuluh balik (perdarahan vena)

Pada perdarahan “venous”, darah keluar mengalir dan berwarna kehitaman /agak gelap

c. Perdarahan pembuluh rambut (perdarahan kapiler)

Perdarahan kapiler, darah keluar merembes (perdarahan sedikit) dan berwarna merah segar.

Berdasarkan letak keluarnya darah dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Perdarahan luar (terbuka)

Yaitu apabila kulit juga cedera sehingga darah bisa keluar dari tubuh dan terlihat diluar tubuh.

Perawatan untuk perdarahan luar

a. Tekanan langsung

Penekanan ini dilakukan dengan kuat pada pinggir luka. Setelah beberapa saat, sisem peredaran darah akan menutup luka tersebut. Teknik ini dilakukan untuk luka kecil yang tidak terlalu parah (luka sayatan yang tidak terlalu parah)

b. Elevasi

Teknik ini dilakukan dengan mengangkat bagian yang luka (tentunya setelah dibalut) sehingga lebih tinggi dari jantung. Apabila darah masih merembes, di atas balutan yang pertama bisa diberi balutan lagi tanpa membuka balutan pertama.

c. Tekan pada titik nadi

Penekanan titik nadi ini bertujuan unuk mengurangi aliran darah menuju bagian yang luka. Pada tubuh manusia terdapat sembilan titik nadi, yaitu temporal arteri (di kening), facial arteri (di belakang rahang), common carotid arteri (di pangkal leher, dekat tulang selangkang), brachial arteri (di lipatan siku), radial arteri (di pergelangan tangan), femoral arteri (di lipatan paha), popliteal arteri (di lipatan lutut), posterior arteri (di belakang mata kaki), dan dorsalis pedis arteri (di punggung kaki)

d. Immobilisasi

Immobilisasi bertujuan untuk meminimalkan gerakan anggota tubuh yang luka. Dengan sedikitnya gerakan diharapkan aliran darah kebagian yang luka tersebut menurun.

e. Tourniquet

Teknik ini hanya dilakukan untuk menghentikan perdarahan ditangan atau kaki saja, merupakan pilihan terakhir, dan hanya diterapkan jika ada kemungkinan amputasi. Bagian lengan atau paha atas diikat dengan sangat kuat sehingga darah tidak bisa mengalir. Dahi korban yang mendapat tourniquet harus diberi tanda silang sebagai penanda dan korban harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Jika korban tidak segera mendapat penanganan, bagian yang luka bisa membusuk.

2. Perdarahan dalam (tertutup)

Yaitu jika kulit tidak rusak sehingga darah tidak bisa mengalir langsung keluar tubuh.

Tanda-tanda perdarahan dalam:

a. Batuk darah berwarna merah muda

b. Muntak darah berwarna gelap

c. Terdapat lemak

d. Bagian abdomen terasa lunak

Perawatan untuk perdarahan dalam:

1. Jaga jalan napas agar tetap terbuka

2. Berikan oksigen sesuai perawatan

3. Pertahankan suhu tubuh penderita

4. Atasi syok

C. Pengkajian

ü Perdarahan Eksternal, jika berlebihan akan terlihat jelas pada pakaian. Jika seseorang menggunakan pakaian yang tebal perdarahan mungkin tidak terlihat. Pemeriksaan harus cepat-cepat memeriksa tubuh pasien dengan membuka pakaian terlebih dahulu, yakinkan bagian-bagian yang terbawah sudah diperiksa. Pakaian yang berlumuran darah dapat digunting sehingga daerah yang terluka dapat diperiksa. Kulit kepala mengandung banyak pembuluh darah, lacerasi kecil pun dapat menyebabkan perdarahan yang hebat.

ü Perdarahan Internal sukar diidentifikasi. Perdarahan didalam rongga (pneumothorak) bisa menghambat pernafasan dan akan mengakibatkan nyeri dada. Perdarahan pada rongga perut akan menyebabkan kekakuan pada otot abdomen dan nyeri abdomen. Hemoptysis dan hematemisis menunjukkan adanya perdarahan di paru-paru atau perdarahan saluran pencernaan. Shock dapat terjadi pada perdarahan internal dan eksternal yang hebat. Korban dikaji terhadap nadi yang sangat cepat tetapi lemah, pernafasan lambat dan dangkal, kulit dingin, cemas gelisah dan haus. Pupil sama, dapat berdilatasi dan responnya terhadap cahaya sangat lambat.

D. Tindakan Mengatasi Perdarahan

­Secara umum tindakan untuk mengatasi perdarahan adalah dengan :

a. Persiapan

1. Mempersiapkan peralatan

2. Cuci tangan

3. Gunakan handscoon, penutup mulut dan hidung

b. Cara kerja

1. Menekan dengan jari tangan

2. Penekanan dengan kain bersih/sapu tangan pada luka

3. Balut tekan

4. Torniket- hanya dalam keadaan tertentu

5. Menekan dengan jari tangan Pembuluh darah yang terdekat dengan permukaan kulit ditekan dengan jari. Dengan menekan pembuluh darah anatara jari dan tulang, maka pembuluh darah akan berhenti. Pada satu sisi manusia terdapat 6 titik pembuluh darah yang dapat ditekan dengan jari : Arteri temporalis Superficialis, Arteri Subclavia, Arteri Femoralis, Arteri Femoralis, Arteri Fasialis, Arteri Carotis Kommunis, Arteri Brachialis.

6. Penekanan dengan kain bersih/sapu tangan pada luka

Ø Sapu tangan yang sudah disterilkan dan belum dipakai lipatan bagian dalam dianggap bersih

Ø Letakkan bagian yang bersih tersebut langsung diatas luka dan tekanlah

Ø Perdarahan dapat berhenti dan pencemaran oleh kuman-kuman dapat dihindarkan

7. Balut tekan

8. Torniket

Pemasangan toniket hanya pada keadaan tertentu, yaitu apabila anggota badan atas (lengan) atau anggota badan bawah (kaki) terputus :

  • tutup ujung tungkai yang putus dengan kain yang bersih
  • bagian yang putus dimasukkan kekantong plastik yang berisi es salanjutnya dibawa bersama-sama korban ke rumah sakit

Metode lain yang dapat digunakan untuk tindakan perdarahan adalah kita harus menentukan apakah perdarahan ini sirurgis, atau non sirurgis. Perdarahan dapat berupa perdarahan non sirurgis maupun sirurgis, seperti luka laserasi, amputasi, patah tulang, perdarahan gastro intestinal atau ruptur limpa-hati dan lain-lain.

Dan jika sirurgis maka tindakan lanjut adalah :

a. Menghentikan perdarahan dengan :

· Menekan pada salah satu titik dari enam titik pada satu sisi badan

· Penekanan langsung pada luka (dengan kain steril-bersih)

· Balut tekan

· Torniket, hanya pada amputasi atau sebagai “life saving”

b. Mengganti darah yang hilang

Pengganti yang terbaik adalah yang cocok golongannya. Kalau tak ada maka untuk sementara dapat dipakai :

· Plasma

· Plasma nate

· Fresh frozen plasma (mengandung semua factor pembekuan, kecuali trombosit)

· Ringer laktat

· NaCl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar